Kamis, 27 Juni 2013

INA-Sebagai salah satu perusahaan di bisnis jaringan dengan sistem belanja online yang dinamis, QNET semakin eksis  melayani jutaan pelanggan dan anggotaya di seluruh dunia. Dengan konsep realistis dan keuntungan menarik, keberadaan QNET semakin diterima masyarakat.
“QNET bukan MLM (multi level  marketing), QNET adalah bisnis jaringan. Seseorang membeli produk tidak hanya mendapat manfaat dari produk itu, tetapi juga akan mendapat keuntungan materi,” ujar Ina Rachman, Direktur PT QN International Indonesia (QNET Indonesia).
Pertama kali berdiri di Hong Kong pada tahun 1998 dan telah hadir di 117 negara, termasuk Indonesia, QNET memiliki konsep bisnis penjualan langsung secara global dan berbasis e-commerce yang terfokus dalam pengembangan, pemasaran dan distribusi berbagai produk gaya hidup eksklusif.
"Dengan jaringan internet yang tak terbatas, para anggota atau dalam istilah QNET disebut IR (independent representatives), dapat menjual produk dan mencari downline hingga ke 117 negara," ungkap Ina, belum lama ini.
Produk-produk yang dijual pun tidak hanya sebatas produk kesehatan saja. Ada 10 kategori produk yang QNET tawarkan di antaranya mulai dari produk perawatan rumah, aksesori high end seperti jam tangan, perawatan diri, komunikasi, hingga paket liburan.
Perbedaan mendasar  QNET dengan jenis MLM terletak pada skema keanggotaan. QNET tidak mengharuskan para IR  untuk belanja produk tertentu dengan jumlah minimal yang sudah ditetapkan. "Mereka cukup membayar 30 dolar setahun untuk fasilitas virtual office," papar Ina yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.
Menurut Ina, Indonesiaadalah pasar yang unik dimana masyarakat kini senang untuk melakukan bisnis baik secara konvensional maupun online. “Pertumbuhan online store sangat marak sekali di Indonesia dengan menjual berbagai lini produk mulai dari kecantikan, gaya hidup, nutrisi sampai jasa travel. Sistem yang digunakan juga berbagai macam, tidak hanya dengan penjualan online namun juga ada yang menjualnya dengan sistem konsinyasi dan juga multi level marketing,” tambah Ina.
Di QNET Indonesia, anggotanya telah disediakan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai untuk melakukan sebuah bisnis. Para anggota akan diberikan stater kit dan pelatihan untuk menjual produk QNET itu sendiri.
Tidak hanya starter kit dan pelatihan, anggota QNET Indonesia juga di berikan fasilitas ruangan di kantor QNET yang bertempat di Gedung WTC, Jl Jend Sudirman, untuk bertemu para calon pembeli maupun anggota.
Pada tahun 2011, QNET membukukan peningkatan penjualan sebesar 7 %.  Dan diharapkan meningkat pada 2012. Melihat dari angka tersebut, bisnis penjualan langsung masih tetap diminati oleh masyarakat Indonesia. Kini, jumlah anggota QNET Indonesia mencapai (200.000).
Disisi lain, Wita Dahlan, Corporate Communication Manager QNET Indonesia menuturkan bahwa sebagai perusahaan global, QNET turut aktif mendukung pelaksanaan berbagai cabang olahraga seperti sponsorship terhadap training camp Tim  Brazil jelang kejuaraan dunia 2006, AFC, Kejuaraan Bulutangkis  IBF, Team Meritus – Formula V6 Series (2006), BMW Asia Series champions (2007) dan puncaknya adalah mensponsori tim F1 Marussia untuk World Championship (2011-2013).
Menurut Wta, QNET telah mendorong tumbuhnya kemampuan berwirausaha di masyarakat, melalui berbagai pelatihan entrepreneurship, leadership dan business skill. QNET pernah menyelenggarakan konperensi tahunan di SICC, Sentul yang dihadiri oleh sekitar 8000 orang dari 117 negara.